Welcome To Dr.H.SUPRAWITO M.Si Homepage

DEPAN Welcome To My Homepage Welcome To My Homepage Welcome To My Homepage

 

 
 

SENSA-SENSI

(SENTUH SANA SENTUH SINI)

 

ANTARA KELEDAI DAN KEDELAI

 Oleh

Dr Suprawito MSi

Jumlah hurufnya sama,bunyi hurufnyapun hampir sama. Tetapi arti katanya sangat lain, yang satu nama binatang, sedang yang satunya lagi nama tumbuh-tumbuhan. Tetapi kalau dicari-cari bisa juga dihubung-hubungkan, misalnya keledai makan kedelai atau kedelai makanannya keledai. Dalam kaitannya kesemrawutan tatanan ekonomi kita, antara dua kata tersebutpun dapat dicari korelasinya. Kita mengenal peribahasa:Keledai tidak akan masuk lubang untuk kedua kalinya.Keledai adalah sebutan untuk binatang yang dianggap bodoh lelet.Jadi artinya, orang yang bodohpun tidak akan membuat kesalahan  sama untuk kedua kalinya. Jadi kalau di negara yang tanahnya luas dan subur, tetapi kekurangan kedelai, artimya ada orang yang bodohnya seperti keledai..Sebagaimana gula dan beras, kedelaipun hilang dari peredaran. Alasannya klasik, kebutuhan meningkat, stok terbatas, gagal panen karena banjir, sehingga harga melambung. Kebijakannyapun mengikuti saudaranya, gula dan beras. Untuk stabilisasi harga, mesti......impor. Dengan mengimpor kedelai masalahnya secara semu, telah terselesaikan.

       Lain kedelai lain pula dengan premium. Untuk mengurangi subsidi BBM, pembelian premium akan dijatah, bahkan akan diatur dengan memakai kartu kedalii BBM. Hebat. Kalau Amerika Serikat, untuk menghancurkan musuh, menggunakan peluru kendali, karena kita belum bisa membuat peluru kendali, yah cukup kartu kendali dulu untuk mengurangi subsidi.Waktu penulis di Australia, membeli BBM tinggal pencet tombol, membayar sendiri ke kasir, tanpa dibatasi jumlahnya. Dengan memakai kartu kendali, kita dijatah sekian liter, setiap satu kali beli.Mungkin maksud Pertamina, biar adil, kalau yang nggak mempunyai mobil harus antri minyak tanah, maka bagi yang mempunyai mobil mesti antri juga dong, memakai kartu kendali. Karena konsumen di Indonesia tidak punya hak tolak, biasanya ya pasrah saja, meningikuti kebijakan Pemerintah, ngrogoh kocek untuk membeli Pertamax.

       Mudah-mudahan membeli dengan menggunakan kartu kendali ini tidak merambah kepada pembelian tempe.Karena tempe langka, maka makanan yang dibuat dari kedelai (tahu dan tempe) menjadi sedikit jumlahnya;padahal penggemar tempe semakin banyak, apalagi bagi mereka yang nyandu tempe mendoan, kalau ingin  makan mesti harus antri. Oh tempe, demikian hebat kedudukanmu, sudah sulit dicari, hak patennyapun diambil negara lain.Piye to iki?

      Dimana kemandirian yang pernah kita gembar-gemborkan? Patriotisme dan jatidiri bangsa saat ini terasa memang hampir punah.Ketika patriotisme dan jatidiri bangsa dalam menghadapi masalah ekonomi seakan punah, maka hati penulis masih  terhibur, ketika menonton pertandingan Tenis Davis Cup, antara Tim Indonesia melawan Hongkong. Ternyata ke-Indonesiaan para pemain dan suporter kita luar biasa.Demi sang merah putih, para pemain bertanding dengan semangat tanpa kenal menyerah..Karena memiliki mental juara yang kuat, akhirnya bisa mengalahkan pemain Hongkong dengan skor 3-1. Yang lebih mengharukan adalah ke-Indonesiaan para suporter, begitu seorang saja  berteriak":Indonesia", hampir semua suporter  memukul tabung balon yang suaranya cukup keras, seakan tidak mau berhenti mendukung para pemain kebanggaannya, Alangkan hebatnya, jika para anggota DPR setiap sidang selalu meneriakkan  Indonesiaku, dan tidak hanya memikirkan anggaran yang dibengkakkan atau menerima aliran dana dari pihak eksekutif seperti kasus Bolabali, eee  keliru BLBI yang tak kunjung selesai. Lain suporter tenis yang tinggi ke-Indnesiaanya, lain pula dengan suporter sepak bola, yang tidak pernah berubah ulahnya, brutal dan emosional..Suporter yang semestinya memberikan api semangat kepada tim favoritnya, malah bermain api beneran, mambakar venues yang sangat mahal harganya.Akhirnya pertandingan harus dipindahkan ke Bandung, tanpa dilihat penonton secara langsung dari dalam stadion. PSSI,.... kapan sih majumu?

        Kalau sepakbola tidak tertib, maka Pemprov DKI Jakarta, dalam menata lingkungan, menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.Semakin banyak ruang terbuka hijau yang dibangun, misalnya di simpang empat Kelapagading Boulevar telah selesai dibangun tempat jogging yang luas, dan banyak dinikmati warga.Dibidang penertiban bangunan, juga memperlihatkan peningkatan keberanian, misalnya pembongkaran kios keramik liar di Rawasari. Keberhasilan tersebut seharusnya  diikuti penertiban ditempat lain, sehingga tidak terkesan tebang pilih seperti dalam pemberantasan korupsi. Penertiban kios keramik Rawasari misalnya, terkesan dilaksanakan karena dibangun diatas tanah yang di belakangnya akan dibangun pusat perbelanjaan seperti ITC Cempaka Mas.Kita tunggu saja. Untuk menghindari kesan tebang pilih, alangkah baiknya, jika penertiban juga diberlakukan terhadap bangunan liar diatas tanah urugan liar di Pedongkelan. Sungguh memalukan tanah negara seluas itu diurug tanpa difungsikan kembali sebagai penampungan air. Kalau berani, mestinya utugan tersebut harus digali kembali, dibangun tempat rekreasi air yang terpadu dengan pembangunan lingkungan, hotel dipinggir waduk seperti waduk Sunter Selatan.

      Masalah yang masih enak untuk disimak adalah Pemilihan calon Presiden di Amerika Serikat. Untuk menjadi orang nomor satu disana, ternyata sangat sulit. Harus melalui kompetisi yang ketat, sportif dalam berdebat, transparan dalam pengumpulan dana kampanye, menempuh jalan panjang yang melelahkan.Sang calon terpaksa merogoh koceknya sendiri jika terdapat kekurangan. Berbeda dengan di Indenonesia tanpa melalui konvensi langsung menjadi kandidat. Dana kampanye diselingkuhkan, tidak disebutkan dari mana asalnya.Di audit tidak mau. Walaupun waktu pelaksanaan Pemilu sudah dekat Undang-undangnya nggak jadi-jadi. Debat berkepanjangan, apalagi kalau menyangkut hilangnya kesempatan dan kepentingan. Masalah calon perorangan saja, ditakutkan. Mana mungkin calon perorangan bisa menang? Dari mana dananya yang segede gajah itu? Sudahlah terima saja. Yang kesel, tak ada pula calon yang muda seperti Obama. Padahal kita tahu, masa kecilnya Obama tinggal di Jakarta. Pasti waktu itu Obama mempunyai teman yang beraninya seperti dia. Mengapa teman kecil Obama tersebut tidak mau meniru Obama mencalonkan diri menjadi Capres 2009 yang akan datang. Yakinlah, pasti banyak pndukungnya, mumpung calon-calon yang ada tidak sehebat Obama atau Hallary Clinton.     Agar para candidat punya waktu yang cukup untuk berkampanye, tolong dong Undang-undang politiknya diselesaikan. Hilangkan interest pribadi, kelompok, atau golongan. Kalau waktunya mepet, KPU diburu-buru. Kalau keliru, penjara menjadi rumahnya yang baru. Itu lho, kita ini tidak mau belajar dari pengalaman masa lalu. Yaitu, tak mau belajar dari keledai. .

     Berbicara masalah Presiden memang sangat menarik, walaupun sedang sakit atau meningal dunia. Sakit dan wafatnya pak Harto juga menarik perhatian yang luar biasa. Selain yang simpati, juga mengundang kontroversi. Mari kita ambil hikmahnya. Pak Harto tidak pernah mengajukan Bung Karno ke Pengadilan. Malah dibangunkan Tugu Proklamasi. Nama bandara Cengkareng diganti dengan Sukarno-Hatta.Kita tidak pernah mempermaslahkan apakah Bung Karno bersalah atau tidak.Alangkah bijaknya, apabila perlakuan terhadap mantan Presiden RI yang bertama tersebut, kita berlakukan juga kepada mantan Presiden RI yang kedua. Soal salah atau benar, kita serahkan saja kepada generasi yang akan datang , sebagai salah satu penelitian besar terhadap seluruh mantan Presiden.

      Dengan metode penelitian yang canggih, yang dilakukan oleh peneliti yang lebih mementingkan karya ilmiah, sehingga bersifat netral, maka akan terbukti bagaiman posisi hukum para mantan Presiden kita. Dalam menyikapai perlakuan terhadap pak Harto, sebaiknya Presiden yang sekarang menyontoh saja apa yang dilakukanpak Harto. Pertama, bangun patung Pak Harto dan Ibu Tien Suharto. Taman mini Indonesia Indah dan komplek sekelilingnya kita namakan Kompleks Suharto-Tien Suhartinah, untuk menghargai pemikirannya yang visioner. Gitu saja kok repot. SBY dengan keberaniannya menghargai pak Harto, tidak perlu takut kalah dalam Pilpres 2009 yang akan datang. Ayo, kita memandang kedepan, jangan selalu menengok kebelakang, kita akan terbentur. Pertanyaanya, bagaimana kalau yang kita adili, mereka yang menjerumuskan pak Harto?

 

 

 
 
 






 


MISI

Mendorong Pemerintah Prov DKI Jakarta denga motivasi-inovasi

  1.  Menata kota Jakarta Utara menjadi kota yag maju, modern dan teratur
  2. Membangun lingkungan hidup yang nyaman, memadu bangunan dan taman yang sejuk serasi
  3. Menjamin rasa aman dalam mengembangkan kegiatan beragama, sosial budaya da sosial ekonoi bagi semua etnik
  4. Berkehidupan sejahtera bagi semua srata, menghilangkan kesenjangan dalam menikmati hasil pembangunan
  5. Membangun Citra DPRD DKI Jakarta yang selalu berpihak kepada kepentingan rakyat, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme

 

TUJUAN

  1. Mengusahakan peningkatan APBD dan APBN secara signifikan, mengalokasikan secara proporsional berdasarkan kondisi geografi dan demografi
  2. Mempercepat proses pencegahan banjir, mengurangi kemacetan lalu lintas melalui pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas
  3. Mempercepat pencerdasan masyarakat melalui pendidikan yang murah dan langsung bisa memasuki dunia kerja
  4. Membangun fasilitas pendidikan, kebudayaan dan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan generasi muda
  5. Membangun perekonomian yang serasi antara UMKM dan pemodal besar, menggalakan perekonomian rakyat, menjadikan lingkungan masjid sebagai pusat bisnis yang bernuansa keislaman
  6. Mengusahakan tunjangan GURU/PNS/TNI/POLRI secara signifikan, agar tenang da senang dalam melaksanakan tugasnya, mengusahakan kesejahteraan bagi PENSIUNAN/PURNAWIRWAN supaya dapat lebih menikmati hari tuanya serta menaikkan pendapatan buruh dan nelayan
  7.  Mengembangluaskan Corporate Social Responsibility [Tanggung Jawab Sosial Perusahan] untuk kesejahteraan sosial secara merata
  8. Menjamin keamanan dengan mengalokasikan anggaran yang besar untu tugas-tugas pengamanan, sehingga menimbulkan rasa tentram dan menggairahkan dunia usaha
  9. Mendorong pemerintah Prov DKI Jakarta untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, menghilangkan invisible cost sehingga terbentuk dunia usaha yang kompetitif
  10. Membangun Citra Dewan yang jauh dari perilaku kolutif, memiliki harga diri yang tinggi, menolak fasilitas yang berlebihan

 

TANGGAPAN

 

|WEB ADMIN |ADMINISTRATOR|DEPAN |INTERAKTIF |FOTO KEGIATAN| PROFIL SUPRAWITO| PIDATO POLITIK |BUKU TAMU|